Rabu, 28 Oktober 2009

BELAJAR PEMBELAJARAN SEMESTER III PBI

BELAJAR PEMBELAJARAN SEMESTER III PBI

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

BY

Ahmad Fahrurozi


PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN AZAS PEMBELAJARAN

Tugas mengajar  Teori-teori & prinsip-prinsip belajar tertentu di bagi menjadi 2 :
0 Rencana Pembelajaran :
Dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran.
0 Pelaksanaan Pembelajaran :
- membantu guru memilih tindakan tyang tepat
- Guru dapat terhindar dari tindakan yang kelihatanya baik tapi tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa
- Guru dapat memilih dan mengembangkan sikap guna menunjang peningkatan proses belajar siswa.
A. Prinsip-prinsip belajar & implikasinya bagi siswa dan guru
Prinsip-prinsip belajar :

1. Perhatian dan motivasi
Perhatian > materi sesuai > Kebutuhan :
1. Macam-macam keb. Maslow ( keb. Fisiologis, rasa aman, dikasihi dan mengasihi, harga diri, keb. Aktualisasi diri )
2. Motivasi > timbul > Sikap Positif dan motivasi
* Motivasi dibedakan dua yaiti :
a. motivasi intrinsik : Tenaga pendorong sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.
b. Motivasi eksintrik : Tenaga pendorong yg ada di luar perbuatan yg dilakukanya tetapi menjadi penyertanya.
* Motivasi berdasarkan sifatnya :
a. Motivasi internal
b. Motivasi eksternal

2. Keaktifan
Sesuai psikologi dewasa ini anak adalah :
Mahluk aktif  Memiliki dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak dapat dipaksakan dan dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mun gkinterjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.
Jhon Dewey : Belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari diri siswa sendiri.
Menurut teori kognitif, belajar menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpanya saja tanpa mengadakan transformasi.
Menurut teori kognitif anak : - sifat aktif , - konstruktif, - mampu merencanakan sesuatu, - mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah diperlakukan.

3. Keterlibatan langsung / Berpengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami, belajar tidak dapat dilimpahkan pada orang lain.
Edgar Dale dalam kerucut pengalamnya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dengan belajar secara langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi harus menghayati, terlibat langsung, dalam oerbuatan. Dan bertanggung jawab terhadap hasilnya .
Keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan langsung oleh ;
Jhon Dewey dengan : “learning by doing” belajar sebaiknya melalui perbuatan langsung.
Belajar harus dilakukan siswa : - Secara aktif (fisik& psikis), - Secara individual & kelompok, - Secara pemecahan masalah (problem solving).
‘tugas guru sebagai : pembimbing dan fasilitatir’
Kerucut pengalaman (The Cone Of Experience) menurut Edgar Dale :
1. pengalaman langsung
2. Pengalaman yang diatur
3. Dramatisasi
4. Demonstrasi
5. Darmawisata
6. Pameran
7. Gambar hidup
8. Rekaman, radio, gambar mati
9. Lambang visual
10. lambang verbal

Menurut Edgar dale ; kita dapat belajar dengan mengalaminya secara langsung, dengan melakukanya atau berbuat.
Mengamati orang lain melakukanya. Membaca.

4. Pengulangan
Prinsip ini dilakukan oleh siswa dengan kesadaran mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan. Misalnya dengan mengerjakan soal-soal latihan, dll. Prinsip belajar pengulangan ini dikemukakan oleh beberapa ahli Psikologi :

a. Teori Psikologi Daya (Faculty Psychology)

Belajar menurut teori ini adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia, yang terdiri atas daya mengamat, daya menanggap, daya menghayal, daya berfikir, daya merasa, daya mengingat, dsb. Dengan pengulangan daya-daya dtersebut akan berkembang.

b. Teori Psikologi Assosiasi atau Koneksinisme  Tokohnya Throndike
Teori ini berpendapat bahwa belajar adalah pembentukan hubungan antara Stimulus dan Respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.

c. Teori Condisioning  Pengembangan Teori Koneksionisme
- Koneksionisme : belajar adalah pembentukan hubungan Stimulus dan Respons.
- Psikologi kondisionong : respons timbul bukan saja oleh stimulus, tetapi juga karena stimulus yang di kondisikan.
Misalnya : Siswa berbaris masuk kelas karena mendengar bunyi lonceng.
Pengemudi kendaraan berhenti ketika lampu lalu lintas berwarna merah.
Teori Kondisionong ini menyatakan perilaku manusia dapat dikondisikan dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu.
Mengajar adalah membentuk kebiasaan, dengan mengulang-ulang setiap perbuatan akan menjadi suatu kebiasaan, dan pembiasaan tidak perlu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta.

Ketiga teori tersebut menekankan perlunya prinsip pengulangan dalam tujuan yang berbeda.
 Teori Psikologi Daya : Untuk melatih daya-daya
 Teori koneksionisme / assosiasi : Untuk membentuk respons yang benar
 Teori Condisioning : Untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan.
Contoh : dalam pembelajaran masih diperlukan drill atau stereotyping.

5. tantangan
Menurut teori Medan dengan tokohnya : Kurt Lewin bahwa dalam situasi belajar siswa berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu hambatan yaitu mempelajari bahan belajar. Maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tsb. Apabila hambatan itu teratasi, tujuan belajar telah tercapai, maka siswa tersebut masuk medan baru dean tujuan baru, demikian seterusnya.
 Agar timbul motif, maka bahan belajar haruslah yang menantang dan membuat siswa bergairang untuk mengatasin ya.
Contoh ; CBSA – dimana siswa dihadapkan pada tugas / permasalahan untuk dipecahkan bersama-sama.
Pembelajaran dengan metode experiment, inkuiri, diskoveri, pemberian penguatan positif dan negatif alkan menantang siswa menimbulkan motif belajar.

6. Balikan dan Penguatan
Prinsip ini ditekankan oleh teori belajar Operant Condisioning dengan tokohnya : B.F. Skinner.
 Teori Kondisioning : yang diberi kondisi adalah stimulus.
 Teori Operant Kondisioning : yang diberi kondisi Respons.
(Kunci teori Operant Condisioming adalah “law of effect” dari Thorndike)
Contoh prinsip balikan : Guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa / ulangan.
Contoh penguatan positif : hadiah dan pujian
Contoh penguatan negatif : hukuman, ganjaran.

7. Perbedaan Individual
Tiap-tiap siswa berbeda satu denagn yang lainya, baik dalam kecerdasan , emosi, sikap, sifat, bakat, minat kepribadian.
Perbedaan-perbedaan ini harus diperhatikan guru dalam upaya pembelajaran.
o Sistem klasikal yang dilakukan di sekolah-sekolah kitya kurtang memperhatikan perbedaan individual siswa.
Pembelajaran diupayakan uintuk mengatasi hambatan perbedaan :
 Penggunaan metode atau strategi belajar mengajar berfariasi sehingga perbedaan –perbedaan siswa teratasi.
 Menggunakan media instruksional
 Memberikan tambahan pelajaran pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai dan memberikan bimbingan belajar bagi siswa-siswa yang kurang.
 Pemberian tugas disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa.
 Tindak pembelajaran menggunakan bahan belajar berbagai bidang disekolah.
 Proses belajar merupakan suatu respons terhadap segala cara pembelajaran yang diprogramkan guru.
 Proses belajar meningkatkan kemampuan kognitif , afektif , dan psikomotor.
 Perilaku siswa merupakan hasil proses belaja\r.
Perilaku siswa : - tak dikehendaki dan -dikehendaki  diperkuat (pengulangan latihan ,drill/ aplikasi)
 Hasil belajar merupakan puncak proses belajar, dapat berupa dampak pengajar dan dampak pengiring.
KBM :  Peserta Didik  tindak mengajar Respons (tindak belajar) : keingintahuan & Kebutuhan.
 Pendidik  (pembelajaran )
Proses belajar mengajar anak mampu :
- Mengidentifikasi
- Merumuskan masalah
- Mencari dan menemukan fakta
- Menganalisis
- Menafsirkan dan menarik kesimpulan
Thorndike : Keaktifan siswa dalam belajar tampak melalui latihan –latihan (“low of excercise” belajar memerlukan latihan-latihan)
Prinsip keaktifan menunjukan bahwa siswa merupakan manusia belajar aktif selalu ingin tahu
Dalam belajar keaktifan dapat dalam bentuk : membaca, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dsb.
Kegiatan pikir yg susah diamati, misalnya : Khasanah ilmu pengetahuan yg dimiliki dlm memecahkan masalah yg dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yg lain, menyimpulkan hasil percobaan dann kegiatan-kegiatan psikis yang lain.

TEORI-TEORI BELAJAR

1. Teori Koneksionisme
Tokoh : Thorndike
Mengungkapkan : Belajar adalah proses pembentukan assosiasi antara kesan panca indra dengan perbuatan.
Proses belajar berlangsung sesuai dengan :
a. Hukum kesiapan ( low of readness ) .> belajar berlangsung secara efektif dan efisien bila peserta didik telah memiliki kesiapan belajar. Hukum ini menjelaskan materi belajar : sesuai dengan kebutuhan belajar dan sesuai dengan cara –cara peserta didik.
b. Hukum Latihan (Law of Excercise) > Koneksi antara kondisi (stimulus0 dan tindakan dalam belajar akan menjadi lebih kuat dengan adanya latihan penggunaan sesuatu yang dipelajari (law of use), sebaliknya koneksi, kondisi dan tindakan menjadi lemah apabila tanpa latihan (law of use).
c. Hukum efek (law of effec) Kegiatan belajar akan memberikan hasil yang menyenangakan kepada peserta didik (pujian, hadiah) akan cenderung kegiatan belajar itu diulangi dan dikembangkan oleh peserta didik, sebaliknya kegiatan belajar yang memberikan hasil yang tidak menyenangkan (celaan, hukuman) cenderung akan dihentikan atau dihindari peserta didik.

2. Teori Conditioning
Pelopor : Juan Paulov, dikembangkan Watson
Belajar menurut teori ini adalah suatu proses yang disebabkan oleh adanya syarat tertentu, yaitu berupa rangsangan. Pengkondisian (conditioning) dalam bentuk rangsangan dan pembiasaan mereaksi terhadap rangsangan tertentu menimbulkan proses belajar. Skinner mengembangkan teori Operan Conditioning, melalui percobaan burung dan kabat yang dilengkapai pengungkit.

3. Teori Gestalt
Tokoh : Wertheimer
Belajar, peserta didik tidak menangkap bagian-bagian sesuatu gejala, melainkan menerimanya secara keseluruhan,
Penelitian Wertheimer merekomendasikan 5 macam hukum :
Hukum Pragmans: Pengamatan terhadap sesuatu obyek akan dikaitkan dengan sesuatu yg berarti ditinjau dari segi susunan , bentuk, ukuran ataupunwarna.
Hukum Kesamaan (law of similarity) : orang cenderung mengelompokan gejala berdasarkankesamaan bukan perbedaan 2x
Hukum Keterdekatan (law of proximit) : Orang cenderung mengelompokan gejala berdasarkan kedekatanya dibanding dg kerenggangannya.
Hukum Kontinuitas (law of continuitas) : Objek biasanya diamati dg pola atau bentuk dalam totalitas secara keseluruhan.
Hukum Ketertututpan (law of Closure) : dalam pengamatan kecendrungan untuk melengkapi yang kurang sehingga keseluruhanya ditangkap secara utuh.

4. Teori Medan
Oleh : Kurt Lewin
Belajar berarti orang itu berada dalam medan psikologis, dimana ia menghadapi hambatan-hambatan atau tantangan yang berupa bahan pelajaran.
Belajar banyak dipengaruhi lingkungan.
Tiga fase identifikasi perubahan tingjkah laku :
- Tujuan fase pencairan :
Untuk memotifasi seseorang atau kelompok agar siap mengadakan perubahan.
- Upaya pengubahan :
Terjadi apabila seseorang telah termotivasi untuk berubah sehingga ia cenderung untuk menerima pola-pola tingkah laku yang baru.
- Pemantapan : Proses pengintegrasian tentang hal baru yg telah dipelajari oleh seseorang kedalam kepribadiananya.

Beberapa prinsip belajar berdasarkan konsep dan aliran pembelajaran dikemukekan :
1. Konsep J. Piaget
Ada 4 tahapan perkembangan kognitif pada individu :
- Sensori motorik : gerakan –gerakan sensori
- Praoperasional : sebelum individu belajar melalui hal-hal yg berkaitan atau yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
- Operasional konkrit : dikembangkan melalui tindakan langsung (directiont)
- Operasionalformal/ proposional : tahap perkembangan kognitif ini akan tercapai jika tahap operasional konkrit telah tercapai.

2. Konsep Aliran Tingkah laku
Belajar sebagi suatu pola hubungan stimulus dan respon
Menurut Thorndike, belajar merupakan kegiatan mencaba dan salah (trial &error)
Hasil penelitianya menghasilkan 3 hukum :
Hukum kesopanan, Hukum Latihan, Hukum Efek.
Thorndike : Proses belajar behavioristik mengandung 3 unsur : Stimulus, rangsangan, respon.

3. Aliran Humanis
Menekankan pentingnya sasaran kognitif dan afektif pd. Peserta didik serta kondisi lingkungan sekitarnya.

4. Teori Andra gogi
Dari “andr” dan “agagos” bhs yunani artinya orang dewasa dan membimbing.
Knowles mendifinisikan sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar. Berbeda dengan Paedagogogi Yg dapat diartikan sebagai seni dan ilmyu untuk mrngajar anak-anak.
Dapat dikatakan Orang Dewasa Dapat dilihat dari segi :
Segi biologis : mampu melakukan reproduksi
Segi sosial : mampu melakukan peran sosial
Segi Psikologis ; bertanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yg diambil.

Darkenwald dan Meriam memandang bahwa seseorang disebut dewasa apabila ia telah melewati masa pendidikan dasar dan telah termasuk usia kerja yakni 16 thun.
Orang dewasa : orang yang telah memiliki kematangan fungsi-fungsi reproduksi (biologis), sosial dan psikologis.
Peserda didik harus mampu membantu peserta didik untuk terlibat :
a. Mengidentifikasi kebutuhan belajarnya.
b. Merumuskan tujuan belajarnya.
c. Ikut serta memikul tanggung jawab dlm perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar./
d. Berpartisipasi dalm mengevaluasi proses dan hasil kegiatan belajar.
Asumsi-asumsi yang menjadi landasan dalam teori andragogi :
1) Orang Dewasa mempunyai konsep diri
2) Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman.
Implikasi : mereka dilibatkan untuk berperan sebagai masa sambel, pengenalan konsep-konsep baru akan lebih tepat bila berdasar pada pengalaman-pengalaman.
3) Oranng dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar

Implikasi praktis dalam poses pembelajaran :
- Urutan program pembelajaran perlu disusun berdasarkan urutan tugas perkembangan untuk melaksanakan peranannya.bukan berdasarkan urutan logis mata pelajaran.
- Penyesuaian materi dan kegiatan belajar dengan kebutuhan belajar yg relevan dengan tugas perkembangan peranan orang dewasa perlu diutamakan.
4) Orang dewasa berharap segera menerapkan perolehan belajarnya.
Implikasinya :
- Program pembelajaran perlu berorientasi pada pemecahan masalah bagi kehidupan dewasa.
- Pengalaman belajar harus dirancang berdasakan masalah yang dihadapi oleh orang dewasa dalam kehidupanya, yang menyangkut pekerjaan, peranan sosial, dsb.
5) orang dewasa memiliki kemampuan uintuk belajar

5. Aliran reformasi sosial
Oleh : Jllich dan Joulo freire
Keduanya menjunjung tinggi harkat manusia secara individual dan hasrat membebaskan manusia dari lingkungan yang mengeksploitasinya.

KEGFIATAN PEMBELAJARAN
Adalah setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sedangkan kegiatan pembelajaran dilakukan oleh pendidik /guru.

STRATEGI KEGIATAN PEMBELAJARAN
Arti sempit : strategi pembelajaran sebagai cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Arti luas : Strategi belajar sebagai penetap semua aspek yang berkaitan denagn pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk didalamnya adalah perencanaan, pelaksanaan, dan penlaian terhadap proses hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran.

TUJUAN BELAJAR
Mengembangkan kemampuan-kemampuan yang adad pada peserta didik
a) Kognitif ( Simon Bloom) taksonomi bloom
- Pengetahuan/ ingatan
- Pemahaman /pengertian
- Aplikasi / penerapan
- Sintesa / penggabungan
- Analisa / analisis
- Penilaian / evaluasi
b) Afektif (Simon bloom & Kretch Wohl)
- penerimaan
- partisipasi
- penilaian dan penentuan sikap
- organisasi
- pembentukan pola hidup
c) Psikomotorik (Simphon)
- persepsi
- kesiapan
- gerakan terbimbing
- gerakan terbiasa
- gerakan kompleks
- penyesuaian pola gerakan
- kreatifitas

Minggu, 03 Mei 2009

LINGUISTICS

EXERCISE 1


1. Language : System of arbitrary vocal symbol used for human communication.
2. Philosophy : Is a language that became the source of human’s life and power.
3. Linguist : Is in a broad agreement about some important characteristics of human language and definition of a language widely associated with linguistics maybe used to illustrate areas of agreement.
4. System : Orderly way of doing something or is a set of interesting or independent entities, real or abstract, forming an integrated whole.
5. Arbitrary : Is mean that the relation between a word and it’s meaning is a matter of convention.
6. Vocal : Is the primary medium of language is sound, and it is sound for all language, no matter how well develop are the writing systems.
7. Symbols : Is to the fact that there is no connection between the sounds that people use and the objects to those sounds refer.
8. Human : Is characteristic of people, contrasted with animals or machine.
9. Communication: Is a process in which information is transmitted from a source – the sender – to a goal – the receiver.
10. Sounds : that which are heard or are vibration transmitted trough a solid liquid, or gas composed of frequenties the range of hearing of a level sufficiently strong to be heard.
11. Meaning : What is received to or indicated by sounds, word or signal.
12. Writing : The activity or occupation of writing or the representation of language in a textual medium through the use of a signs or symbols.
13. Convention : A conferences of members a profession.
14. Productive : Product or table to produce goods or crops.
15. Creative : evaluate the skill full and imaginative use of something to produce.
16. Recursion : Sentences maybe produced with other sentences in side them by means of relative or by using conjunction.
17. Social phenomenon : Language is processed by society the speech community of a particular language.
18. Psychological phenomenon : That language belongs, to individual person.
19. Speech community : A group of people in particular social relation.
20. Language as human : The kind of system that interest us is processed only by human beings and is very different from the communication systems.





EXERCISE 2

1. I think that language department student including English department student, need to know the phenomena of language because language is part of our life in the “ocean of language” and most of our interaction is conducted by using language,. However, not all of people ask question “what is language?” language is a complex but also interaction phenomena to be understood linguistics have been trying and express what the language is.
2. I think that the studies of language could be interesting as well as challenge because language teachers have been trying to find and develop methods or techniques of how to teach language well. So that, studying hard language actually interesting and challenging.
3. Language is system of arbitrary vocal symbols used for communications.
4. The characteristics of human language are :
 The first one is that language is systematic. What does is mean? When we think of language as mode of sounds, we soon find out that only certain sounds in anyone languages and that these occur in certain, regular and predictable concuosly. Language is a highly organized system. In which each unity plays an important part which is related to the part.
 Secondly, language is productive or creative. This characteristic prefer to the ability of native speaker to understand and produce any number of sentences in their mother tongue,
 Thirdly, language is recursion. Recursion means the sentences maybe produced with other sentences inside them by means of relativization (dependent or independent clause) or by conjunction.
 The fourth characteristic of language is arbitrary. It is meaning that the relation between a word and it’s meaning is a mater of convention. There is no necessary or logical connection between the sounds people use and the topics to which these sounds refer to.
5. Language as psychological phenomena refers to the fact that language is possessed by individual person. Language is “inside” our self in linguistics. The phenomena of language as psychological are learned in psychological.

EXERCISE 3

1. Which I mean by communication is a process in which information is transmitted from a source – the sender – in a goal – the receiver.
2. The communication process at least involves five steps :
 Encoding ; The information into a symbolic system. All communication uses signals or symbols if a person war’s to transmit the information “I am really thirsty”, he or she must first put that information into symbolic system of language in this case in the English language.
 Selecting a mode of communication. Next he or she may choose to verbalize this message, or opposed to writing it or miming it.
 Delivering the symbols through a medium. A medium is the physical basis for communication, for example light, air, or ink. In this case, the medium is the air which conveys the sound waves of a verbalized message.
 Perceptual processing of the symbols by the receiver. If the communication is to occur, a receiver must perceive the symbols; the receiver must see or hear or feel the symbols sent. In this example, the human ears receive the sound waves.
 Decoding of the symbols to obtain the information. Even if the receiver perceives the symbols. Nothing is communicated unless the receiver is able to decode the message contained in the sound waves.
3. Different between vocal communication and non vocal communication is if vocal communication is the communication by means of sound (language) and non vocal communication is that by means of sound (non language)
4. Some of the non vocal communications usually used by various types of animals are as follow :
 Scent; it is chemically based. Scent communication is used by different species such as molds, insect, and mammals. Chemical substances used by animals specifically for communicative purpose are called pheremones.
 Light; probably the best known light user in North America is firefly or lightning-bug.
 Electricity; certain species of eels in the Amazon River basin communicate their presence and territoriality by means of electrical impulses.
 Color; the color-or color pattern-of many animals plays an important role in their identification by members of their own species and other animals.
 Facial expressions; these are specific types of gesture that communicate meaning.
 Posture; this is a common communication device among animals.
 Gesture; a gesture maybe defined as active posturing.
5. No, it is not. Because vocal; communication and non vocal communication is different, vocal communication is sounds or language of human for communication.
6. Human language is learned and creative. What does this statement mean?? Learned and creative, learned as a result what as main discuses about human communication system in this part is human language even though some point about human communication system general are include. This characteristic refers to the ability of native speakers to understand and produce any number of sentences in their mother tongue. Native speaker are able to produce or create various sentences or expression almost without any serious problems at any speech event.
7. What are the three systems of human language??
The three systems are in the form of speech, writing and gesture for must people. Speech is the basic systems of communication over space and through time. At is great importance in human history and in complex society would be hard to overestimate. The rate of gesture is less obvious. Gesture is physical manipulation that is neither verbal not graphic but is communication.
8. Lip reading is a combination of speech and gesture it is really only a part of what the deaf generally call face reading.
9. Kinesics is the study of the positioning and movement of the body and it’s part during conversation.
10. “social space” varies from culture to culture. It is mean that every culture of country is different in communication like individuals from the middle east and certain Mediteranian countries position them selves much more closely to each other during speech thet American and Northen Europeans.


EXERCISE 4

1. I think that language has a highly important role in our life because language is a part of our life. We life in “the ocean of language” and the most of our interactions is conducted by using language. Actually we must need a language for communication with other.
2. Not all communication system could be categories as language. The communication system possessed by animals and plants are not as language just the communication of human being is as a language has a highly important role in human’s life.
3. The characteristics of language there are :
 The first language is systematic,
 The secondly language is productive and creative,
 The thirdly language is recursion, and
 The forth characteristic of language is arbitrary.
4. That language is systematic it is mean when we think of language as made up of sounds, we soon find out that only certain sounds in any one language and that these occur in certain regular and predictable patterns.
5. Language is productive or creative refer to the ability of native speakers to understand and produced any numbers of sentences (even though those they have never heard before) in their mother tongue.
6. Language is recursion it means that sentences maybe produced with other sentences inside them by means of relativization (dependent and independent clause) or by using conjunction.
7. Language is arbitrary it mean the relation between a word and it’s meaning is a matter of convention. There is no necessary connection between the sounds people use and the topics to which these sound refer.
8. Language is social phenomena it mean language is prosess by society the speech community of a particular language.

*********************

Pengantar Pendidikan

PROFESI KEPENDIDIKAN
Semester 4

A. Pengertian
Profesi merupakan suatu pernyataan atau janji yang sifatnya terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.
• Kependidikan : yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan, bisa orang tua atau lembaga.
• Hakekat mendidik : usaha menyiapkan peserta didik melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi perenennya dimasa mendatang.(khususnya guru)
• UU no 2 tahun 1989 tentang pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja direncanakan atau dicanangkan untuk mencapai tujuan.
Tujuanya adalah untuk membentuk manusia yang dicita-citakan oleh bangsa dan Negara (manusia pancasila).
• mengapa pendidikan (perbuatan mendidik) itu bisa dilaksanakan?
Karena langeveld dalam bukunya “Teorea at ......hakekat manusia yaitu :
 pendidik harus mengakui bahwa manusia adalah mahluk yang percaya dan taqwa serta beriman kepada Tuhan YME. Pendidikan mempunyai fungsi untuk mendidik mahluk agar mampu memberi dan menerima pertanggungjawaban kepada sang pencipta.
 Pendidik sebagai mahluk susila; pendidikan dapat berlangsung bila manusia diakui sebagai mahluk susila (dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk)
 Pendidik sebagai mahluk sosial; mahluk yang senang bergaul, tidak ingin menyendiri. Pendidikan adalah prases untuk menanamkan norma-norma hidup.
 Pendidik merupakan mahkluk individu; yang memiliki kepribadian sendidri-sendiri.
 Pendidik sebagai mahluk sosial etis; yang mengerti sopan santun. Fungsi pendidikan untuk menanamkan hal-hal yang baik kepada peserta didik yang sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakat.
• LPTK (Lembaga Pengadaan Tenaga Pendidikan)
Untuk menyiapkan orang yang akan menjabat suatu profesi.
Berupa ; - PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
- FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan)
Peranan penting guru karena guru mau tidak mau harus menyiapkan sumberdaya manusia untuk melakuakan hal tersebut seorang pendidik harus dididik untuk mempersiapkan pendidik yang professional.
Tiga lembaga yang mempersiapkan pendidik yaitu ;
1.) Preservice Education : pendidikan sebelum orang tersebut menduduki jabatan. Contoh : PGSD dan FKIP
2.) Inservice Education : orang- orang yang sudah menjabat sebagai guru. Contoh : D3 ke S1
3.) Inservice Training : peningkatan ilmu/ kemampuan guru.
Contoh : Seminar, work shop, etc.
Seorang pendidik harus mempunyai rasa keterpanggilan sehingga tidak mudah pindah ke bidang lain.
Guru dalam konteks pengetahuan khusus ; bangsa Indonesia sedang membangun dalam segala bidang ekonom, pertanian, hokum, pendidikan. Arah pembangunan ; membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan berkualitas. Meningkatan SDM melalui pusat pendidikan. Kualitas guru harus ditingkatkan melalui program pendidikan guru yaitu LPTK.
Filsafat anthrophology ; pandangan tentang manusia Indonesia filsafat pancasila.
UU no 20 tahun 2003. menurut Sisdiknas, ada tiga tugas seorang guru :
1.) Membimbing : memberi bantuan kepada peserta didik bila mereka mengalami kesulitan/ masalah.
2.) Mengajar/ menyampaikan materi kepada peserta didik.
3.) Melatih : melatih peserta didik tentang teori-teori.

Komponen Pendidikan :
a. Tujuan Pendidikan
Sangat penting karena akan mengarahkan setiap proses pendidikan sebagai landasan kegiatan pendidikan.
Herarkhi Tujuan Pendidikan :
 Tujuan pendidikan nasional (Depdiknas,pemerintah)
Menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berbudi luhur. Menciptakan peserta didik yang terampil.
Sifatnya abstrak (rumusan operasional) Isinya : gambaran/ wujud manusia setelah seseorang menyelesaikan pendidikan yang dicita-citakan dalam jangka waktu tertentu.
 Tujuan pendidikan institusional
Tujuan tiap-tiap lembaga pendidikan. Isinya : gambaran lulusan dari tiap-tiap lembaga pendidikan
 Tujuan kulikuler
Tujuan tiap-tiap mata pelajaran. Isinya kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia selesai mengikuti mata pelajaran tertentu.
 Tujuan instruksional (disusun oleh guru)
Ada dua yaitu : tujuan instruksional umum(TIU) tujuan tiap-tiap bahasan dan Tujuan instruksional khusus (TIK) tujuan sub pokok bahasan.
Isinya mengenai perubahan perilaku siswa setelah siswa selesai mengikuti satu pokok bahasan.
b. Subjek didik/ peserta didik
c. Pendidik
d. Alat dan perlengkapan
e. Lingkungan.

Mengapa status guru dianggap kurang masyarakat ???
Karena tugas guru dianggap sebagai pekerjaan biasa saja dan jumlah murid terlalu besar.
B. Tugas Guru
1. Tugas personalm ada 3 yaitu :
Pandangan diri (self concept) / my concept and i
Ide diri (self idea) / my idea and i
Kenyatan diri (self reality) / my reality and I
2. Tugas sosial
Tugas yang berhubungan dengan misi seorang guru yaitu misi kemanusiaan.
- Langevel menyatakan guru adalah penceramah zaman artinya memberikan penjelasan yang terjadi pada tiap-tiap zaman.
- Ir. Soekarno menyatakan guru adalah abdi masyarakat (gagas humaniora0
- Driyarkoro menyatakan guru memanusiakan manusia. Yaitu bagaimana seorang guru dapat merealisasikan kemampuan-kemampuan yang ada didalam diri siswa.
3. Tugas professional
Punya peran melaksanakan profesi, sehingga guru perlu kualifikasi professional dan disiplin.

# Syarat Guru :
a. Kualifikasi professional ; menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, diharapkan dapat memberikan materi kepada peserta didik saat mengajar.
b. Menguasai psikologi perkembangan dan psikologi mengajar
c. Menjadi penilai dan pembimbing
d. Mencari pengetahuan terus menerus.
# Tanggung Jawab Guru :
Diharapkan memiliki :
a. tingkat komitmen, kecintaan pada tugasnya.
b. Kepedulian terhadap tugas pokok yaitu mengajar membimbing melatih dan mendidik.
# Peranan Guru Dalam Masyarakat
a. Sebagai tokoh terhormat dalam msyarakat
b. Sebagai nara sumber
c. Sebagai evaluator penilai
d. Pembantu siswa
e. Objek identifikasi, sebagai panutan
f. Pemimpin kelompok
g. Penyangga rasa takut siswa
h. Orang tua wali
i. Kawan sekerja pada anak didik
j. sebagai Pembawa rasa kasih saying.

Erick Hayley => the role of the teacher
Peran guru sebagai :
1. teacher as a father ; tau apa yang diperbuat dan semua yang diperbuatnya demi melindungi anaknya
2. teacher as a grand father; baik hati dan suka bercerita
3. teacher as a grand mother ; suka bercerita
4. teacher as an older brother ; mengajar bekerja sama
5. teacher as a uncle ; memberikan informasi
6. teacher as a causin ; tidak mau mengurusi hal-hal lain selain tugas pokoknya
7. teacher as a mayor sergein (sersan mayor); dengan disiplin mengajar dan mendidik
8. teacher as a Sigmund freud (ahli jiwa); kerap kali bertindak menyelesdaikan konflik ketegangan
9. teacher as a psicoterapist ; menyembuhkan dengan terapi

Profil Guru
1. Profil guru dalam konteks histories
Jabatan guru merupakan pelayanan yang luhur (noblest vocation) ; tidak membutuhkan sanjungan dan imbalan.
Pada zaman Yunani kuno guru disebut :
• paedogogas (pelayan arah) ; guru adalah abdi manusia (gagos humaniora)
• menurut Liberman ; kaum ‘sofis’ mula-mula yang menjadi guru di masyarakat yunani pada abad pertengahan yang menjadi guru adalah orang2 yang berperan dibidang keagamaan (tokoh agama / rabbi)
pada zaman reinaisens ; IPTEK maju pesat, pendidikan berkembang secara fundamental. Buku2 dan alat pengetahuan menjadi sumber pengetahuan.
2. Profil guru dalam konteks budaya
Dilihat dari pusat budaya :
a. Profil guru di desa
- guru masih terpandang dipandang punya banyak kelebihan.
- Guru dipandang sebagai orang yang lebih tau, lebih dihormati
- Dibebani tugas kemasyarakatan
b. profil guru di kota
Guru tidak sibuk mengabdi di masyarakat, tetapi sibuk berjuang untuk mempertahan kan tingkat kehidupan yang secara ekonomis lebih tinggi dari pada di desa oleh karena itu guru di kota banyak yang kerja sampingan di sekolah lain atau bidang lain setelah pulang dari tugasnya. Akibatnya kurang persiapan dalam mengajar sehingga menganggu tugas dan tanggung jawab sebagai guru.
c. Profil guru di daerah industri
Penghasilan cukup, namun terdapat hambatan-hambatan psikologis pada guru karena peserta didik berasal dari keluarga yang relative kecukupan. Penghasilanya cukup Karen adia mendapat tambahan gaji selain dari tugas pokoknya ex ; mengajar lest prifat.

Berdasarkan analisa profil guru dalam konteks budaya dapat di bayangkan profil guru dari berbagai sisi. Gambar penampang yang melukiskan profil guru dapat ditampilkan dari berbagai sudut pandang.
a. dilihat dari jarak hubungan kepentingan individu dan masyarakat serta kepentingan ilmu dan nilai moral.
Ilmu pengetahuan




Kepnt.individu kepnt. masyarakt







moral
b. Dilihat dari tugas mengajar

Tugs mengajr



pribadi masyarakt





Tgas adminstratif

Profesi Guru
Menurut Hughes : profesi merupakan symbol dari suatu pekerjaan selanjutnya menjadi pekerjaan.
Ex ; wartawan, guru, dokter.

# Syarat Profesional
a. Kualifikasi personal
Berhubungan dengan kepribadian guru
- guru yang baik ; mempunyai moral yang baik, penuh kasih saying, sabar dan jujur.
- Guru efektif ; guru yang dapat memanfaatkan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi mendapat hasil yang banyak.
- Guru berhasil (successful teacher) ; guru yang dapat menyampaikan materi dengan jelas kepada peserta didik.
b. Kualifikasi Sosial
Berhubungan denganmisi kemanusian
c. Kualifikasi professional
- kualifikasi guru ; pengetahuan tentang bahan yang diajarkan dan ilmu kemampuan mengajar (expect/ keahlian
- kompetensi guru ; kemampuan guru dalam mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latiahn
- profil kompetensi ; melihat dari berbagai aspek kompetensi yang dimiliki oleh guru yang professional
- Spektrum kompetensi ; farina kompetensi, jika variasi kualifikasinya banyak maka kompetensi baik.
# Guru sebagai Profesi
+> Bj. Chandler ; profesi mengajar
Suatu jabatan yang merupakan kekhususan yang memerlukan kelengkapan mengajar/ ketrampilan mengajar yang menggambarkan bahwa seseorang telah memiliki kemampuan mel;akukan tugas mengajar yaitu membimbing manusia.
+> Robert Richey : cirri-ciri guru sebagai profesi
1. Adanya komitmen para guru bahwa jabatan itu harus menjunjung tinggi martabat kemanusian lebh dari pada mencari keuntungan didri sendiri.
2. Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan professional dalam jangka waktu tertentu.
3. harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus bertumbuh dalam jabatanya
4. memiliki kode etik jabatan (PGRI)
5. memiliki kemampuan intelektual untuk menjawab masalah yang dihadapi
6. ingin selalu belajar mengenai bidang keahlian yang di tekuni
7. menjadi anggota dari suatu organisasi profesi (PGRI)
8. jabatan itu dipandang sebagai karier hidup / tumpuan hidup untuk mencari nafkah.

GURU YANG PROFESIONAL
1. Dalam arti sempit
Profesional adalah suatu ketrampilan tekhnis yang dimiliki oleh seseorang
Missal : guru memiliki kualitas mengajar yang tinggi
2. Professional memiliki makna yang lebih luas, tidak hanya kualitas tinggi alam hal teknis professional memiliki arti :
a. ahli/ expert
ahli dalam bidang yang ditekuni dan ahli dalam cara mengajar
b. expert (keahlian)
+ guru yang ahli adalah guru yang berhasil (dalam mengajar dan menyampaikan materi)
+ guru yang ahli adalah guru yang efektif
+ guru yang ahli adalah guru yangh baik
c. otonimi (kemandirian), cirri-ciri kemandirian :
+ dapat memberi arti nilai-nilai hidup
+ dapat membuat pilihan nilai
+ dapat menentukan dan mengambil keputusan sendiri
+ dapat bertanggung jawab atas keputusan yang diambil

# Kiat- kiat menjadi guru professional
1. buat persiapan mengajar
2. kuasai materi yang diajarkan
3. berani bertanggung jawab atas materi yang diajarkan :
+ tanggung jawab terhadap diri sendiri
+ tanggung jawab terhadap peserta didik
+ tanggung jawab terhadap orang tua / wali peserta didik
+ tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar
+ tanggung jawab terhadap masyarakat , bangsa dan Negara

Tanggung jawab : individu/ diri pribadi, sosial/ kemasyarakatan, etis/ etika ,religius/agama.

Tanggung jawab intelektual adalah guru secara sadar harus dapat mengembangkan konsep-konsep berfikir, nalar, problematic, dan sistematis.

Dalam bidang pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam tugas mengajar
Guru harus memahami psikologi belajar
Guru harus tahu cara membimbing peserta didik.

# Paulo Freire #
A. Banking concept (prinsip bank)
Guru memberikan materi sebanyak-banyaknya tidak peduli apakah materi tersebut berguna bagi anak atau tidak.harapanya ketika nanti diadakan ulangan , anak akan mendapatkan nilai yang baik.
Kelemahanya,: guru hanya mementingkan materi , hanya membentuk intelek/ otak kanan, materi yang diajarkan tidak sesui dengan kebutuhan siswa. Pembentukan pribadi dikesampingkan.
Guru mengajarkan materi diibaratkan seperti menuangkan air ke dalam botol kosong yaitu memberi materi sebanyak-banyaknya, sehingga anak akan mengalami kejenuhan dalam materi tersebut yang akhirnya tidak diterima dengan baik oleh siswa.
B. Otonomi (kemandirian) dan tanggung jawab
Otonomi berarti berani mengemukakan pendapat sesuai keahlianya. Tanggung jawab sifatnya multi dimensional yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, anak, ortu siswa, masyarakat, Negara dan tuhan.tanggung jawab tersebut yaitu dalam bentuk nilai raport (tanggung jawab terhadap ortu).
Tanggung jawab personal, sosial dan professional.
C. Rasa kesejwatan (rasa kesetiakawanan)
Rasa kesetiakawanan seseorang professional antar sesame guru,dokter.dsb. kesetiakawanan ini dipupuk oleh tiap-tiap organisasi profesi ditunjukan untuk menanamkan rasa aman ,kesejawata didalam organisasi profesi itu.
Ex : guru (PGRI), Dokter (PDI)

# Profesionalisasi Jabatan Guru #
Profesionalisasi suatu usaha untuk mencapai tingkat professional.
PP No. 38 th 1992 tentang profesionalisasi dapat dilakukan melalui bidang pendidikan.
+ bidang pendidikan akademis : pendidikan untuk pengembangan ilmu.
+ bidang pendidikan profesi : pendidikan keahlian yaitu pendidikan untuk meningkatkan keahlian.
+ bidang pendidikan untuk profesionalisasi :
Preservice education, inservice education, inservice training.
? mengapa dad profesionalisasi ??
Karena agar seseorang menjadi lebih professional dan mampu menjalankan tugasnya secara professional.
@> Profesionalisasi dapat dikembangkan melalui 2 segi :
1. segi eksternal = dorongan untuk meningkatkan profesi yang datang dari luar guru (yang bersangkutan) ; biasanya biayanya bukan berasal dari guru yang bersangkutan. Ex : pimpinan, kepala sekolah.
Pimpinan yang mendorong guru untuk mengikuti penataran/ kegiatan akademik atau lembaga.
2. segi internal = dorongan untuk meningkatkan profesi yang datang dari diri guru / yang bersangkutan
Inservice program
 program untuk memberikan kesempatan meningkatkatkan profesionalisasi ada 2 yaitu :
inservice education & inservice training.

Usaha profesionalisasi guru sangat penting karena tugas mengajar dan mendidik diumpamakan seperti sumber air. Sumber air itu harus terus menerus didisi supaya tidak kering. Demikian juga guru jika tidak berusaha menambah pengetahuan yang baru melalui membaca. Belajar terus menerus maka materi sajian waktu mengajar akan gersang.

# Paradigma Kategori Guru #
Ada dua makna yaitu :
Paradigma = pertanyaan yang selalu berulang-ulang atau pertanyaan yang selalu dipertanyakan terus menerus/ pertanyaan yang tidak pernah terjawab dengan tuntas.
Paradigma = suatu model analisis. Suatu alat penilaian seperti paradigma guru menurut Glick man.
Di Indonesia sampai sekarang belum ada suatu model untuk mengadakan penilaian terhadap prototipe guru sehingga dapat diketahui apa yang sebenarnya dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugasnya, apa kebutuhan gurur sehari-hari.
‘Glickman’ mengemukakan sebuah pradigma untuk menganalisis guru2. dia berangkat dari asumsi-asumsi bahwa setiap guru mempunyai :
a. tingkat berfikir abstrak, ada 2 yaitu : dengan akal dan pikiran seseorang.
- tingkat abstrak yang tinggi (+) = guru yg pandai
- tingkat abstrak yang rendah (-) = guru yang bodoh
b. tingkat berfikir komitmen, ada 2 yaitu :
- tingkat komitmen yang tinggi (+) = guru yang rajin
- tingkat komitmen yang rendah (-) = guru yang malas
abstrak

A(+), K(-) A(+), K(-)

suka kritik II I guru profesional
IV III komitmen
A(-), K(-) A(-), K(+)

Acuh-ta’acuh guru sibuk


Matriks rincian tingkat berfikir abstrak :

Rendah II
1. bingung menghadapi masalah
2. tidak tau cara bertindak dalam menghadapi masalah
3. selalu berkata ‘saya tidak bisa tolong saya’

Tinggi I
1. dalam menghadapi masalah akan dapat mencari jalan
2. dapat menggunakan beberapa alternative dalam memecahkan masalah
3. selalu optimis dalam menghadapi sesuatu
4. peduli terhadap rekan sejawat / siswa










Matrik rincian tingkat berfikir komitmen :

Rendah IV
1. kurang peduli masalah siswa
2. kurang menyediakan waktu memikirkan masalah2x yg berhubungan dengan tugasnya
3. hanya peduli tugas rutin
4. kurang peduli tugas pokok


Tinggi III
1. punya kepedulian terhadap siswa dan teman sejawat
2. selalu menyediakan waktu dan tenaga yg cukup untuk membantu siswa
3. dapat mepedulikan rekan sejawat dari atsan langsung
4. selalu peduli tugas pokok













O> Strategi Pengembangan Profesi
a. Strategi datang (come structure)
Jika diadakan penetar maka para petatar yg datang ketempat penataran sedangkan penatarnya tetap tinggal di tempat
Ex : jika diadakan penataran di Jakarta maka para guru yg datang
Keuntungan stategi datang :
- dilihat dari penatar, maka dia tetap tinggal di tempat fasilitas penataran lengkap.
- Dilihat dari penatar, mereke yg datang dari daerah mendapat kesempatan untk melihat ibu kota.
Kelemahan strategi datang :
- banyak biaya yg dikeluarkan pemerintah untk perjalanan, konsumsi, penginapan, dll.
- Hasil tidak seimbang dengan biaya yg dikeluarkan

b. Strategi Pergi (go structure)
Jika diadakan penataran maka penatarnya yg pergi ketempat penataran sedangkan para penatar tetap tinggal di tempat.
Ex : jika diadakan penataran di tegal maka para penatar dari Jakarta datang di tegal untk menatar para guru.
Kelemahan strategi pergi :
- penatar yg datang sedikit, tugas penatarnya berat, fasilitas kurang lengkap, peserta tidak mendapt pengalaman luas.

POLA PENGEMBANGAN DALAM PENATARAN

1. POLA INK BLOT
Pola yg mengibaratkan daya serap dan daya sebar seperti tinta yg diteteskan pada kertas putih. Jika orang- orang yg ditatar pintar maka daya serapnya bagus begitu pula sebaliknya.
Daya serap tergantung pada tinta (penatar) dan kertas (petatar) , Cirir-ciri :
- Penatar berasal dari sekolah tertentu.
- Penatar dari sekolah lain, sesudah ditatar maka penatar tadi diharapkan menjadi penatar berikutnya yg bertugas menatar guru disekolah lain.dst.
2. POLA SEJI
Menatar dari bagian kecil key g terkecil.
3. POLA MOBILE TIME
Penatarnya berpindah-pindah
4. POLA KUNJUNGAN BERKOMENTAR
Dengan cara mengunjungi suatu tempat kemudian diberi komentar
5. POLA KURSUS TERTULIS
Penataran dengan cara mengikuti kursus tertulis
6. POLA SIARAN GURU
Penataran dengan cara mengikuti program siaran TV
7. POLA STUDY CLUB
Penataran dengan cara kelompok belajar
8. POLA KELOMPOM KERJA
Penataran dengan membentuk kelompok kerja

INSERVICE PROGRAM
 program untuk memberi kesempatan untuk meningkatkan profesionalisasi
1. Inservice education
2. inservice training, ada 3 macam yaitu :
- penataran penyegaran
Usaha meningkatkan kemampuan guru agar sesuai dengan kemajuan IPTEK dan memantapkan tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
- penataran peningkatan
Peningkatan kemampuan guru sehingga mereka mendapatkan kualifikasi formal.
Ex ; menjadi kepala sekolah
- Penataran pesenjanagan
Untuk meningkatkan kemampuan guru sehingga dipenuhi persyaratan / suatu peningkatan agar diperoleh sesuai kemampuanya.